Selasa, 24 Maret 2009

novel

lembar demi lembarnya kubaca,
ku coba pahami rautnya,
ada alur yang buatku terdiam,
karena tentang yang sudah lama mati di hati.

aku ingin kembali,
menjadi bagian yang hilang itu,
namun tak mudah bagiku,
karenaku tak seperti yang dulu.

sejenak aku terpana,
akan kisah yang kubaca,
tentang seorang manusia,
yang bertahan dalam deraan.

dapatkah sebuah fiksi mewakiliku ?
mewakili hidup yang tak berjalan semestinya,
dan sendirian disimpang jalan,
menunggu orang yang datang.

bagiku membosankan,
dengan segala kepura-puraan,
yang tiba serentak didepan halaman,
berbagi duka mencari simpati dan empati diri.



setara bintang

aku merenungi malam,
menatap langitnya yang kelam,
ada selintas harap,
yang mengenang di relung bulan.

adakah sinar mata yang setara bintang ?,
redup,
namun selalu kunantikan.

hembusan nafas angin menerpa ragu,
bawaku terbang dalam impian sesaat,
menuju bayang yang mencintaiku,
apa adanya.

Tidak ada komentar: